Jumat, 02 Januari 2015

ACARA III
PENGARUH PREDATOR TERHADAP SEBARAN KERANG TOTOK
(Pelemysoda erosa)



Disusun oleh:

Nama              : Dyan Nurlina
                                           NIM                : H1K013016
                                           Kelompok        : 2 (dua)
Asisten            : Jamaludin







JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO
2014




I.      PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang
Kerang merupakan salah satu sumber daya hayati yang berasal dari lingkungan yang sudah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Spesies kerang tergolong dalam phylum Moluska tersebut berasal dari kelas Gastropoda dan Bivalvia (Wilbur, 1984). Kerang Totok (Pelemysoda erosa) merupakan salah satu jenis karang yang hidup di ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia, kerang jenis ini dapat ditemui di kawasan Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah serta di daratan rendah di bagaian Selatan Papua, di sekitar Kabupaten Mimika (Dwiono et., al 2003).
Hutan mangrove merupakan suatu komunitas pada pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur, ekosistem ini ditandai dengan tingginya keanekaragaman baik fauna atau flora yang saling bersimbiosis (Bengen, 2002). Polymesoda erosa (Bivalvia: Corbiculidae) dikenal oleh masyarakat Segara Anakan Cilacap, sebagai kerang totok yang hidup di hutan mangrove. Kerang ini merupakan salah satu jenis kerang yang terdapat di perairan laut Indonesia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan (Hartati dkk., 2005).
Pelemysoda erosa seperti halnya hewan dari kelas Bivalvia lainnya mempunyai kemampuan hidup di daerah intertidal karena memiliki kemampuan untuk mencegah kehilangan air. Kerang ini juga mempunyai kemampuan untuk membenamkan diri ke dalam substrat sebagai upaya mengindarkan diri dari predator dan untuk mencari tempat yang lebih lembab. Kerang akan menutup rapat cangkangnya yang kedap air, sehingga air tidak keluar dari tubuhnya Muslih (2006).
1.2         Tujuan
Mengetahui pengaruh predator pada sebaran kerang totok (Pelemysoda erosa).


II.               MATERI DAN METODE
2.1         Materi
2.1.1   Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah jangka sorong, kertas label dan kantong kresek.
2.1.2   Bahan
Objek yang digunakan pada praktikum ini adalah Kerang totok (Pelymesoda erosa ).
2.2         Metode

2.2.1        Prosedur Kerja

1.      Kerang totok dikumpulkan dengan mencari di daerah terbuka (tidak terdapat mangrove) dan tertutup (daerah yang terdapat mangrove), dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label.
2.      Setelah sampling selesai, lebar cangkang kerang totok diukur.
3.      Setelah selesai pengukuran, cangkang kerang tersebut dipecahkan.
4.      Masukan data dalam tabel

2.2.2        Analisis Data

1.       Hasil data kerang totok (Pelemysoda erosa) yang telah ukur dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 lalu di buat diagram batang.
2.       Kemudian data tersebut dianalisis perbedaannya menggunakan SPSS berupa Independent Samples T-Test.
2.3         Waktu dan Tempat
Praktikum Ekologi Perairan ini dilaksanakan pada hari Jumat dan sabtu, tanggal 7-8 November  2014 di Segara Anakan.



III.           HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1         Hasil
3.1.1   Tabel kerang totok pada mangrove terbuka
No.
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Tebal/Lebar (cm)
1
4,66
0,43
0.09
2
5,10
0,27
0.05
3
6,40
0,12
0.01
4
7,70
0,22
0.03
5
6,53
0,24
0.03
6
4,72
0,16
0.03
7
5,76
0,33
0.05
8
3,90
0,25
0.06
9
5,89
0,24
0.04
10
4,45
0,15
0.03
11
5,83
0,13
0.02
12
4,35
0,14
0.03
13
5,36
0,12
0.02
14
4,22
0,12
0.02
15
5,85
0,35
0.05
16
3,46
0,15
0.04
17
2,57
0,72
0.28
18
3,45
0,11
0.03
19
4,48
0,11
0.02
20
5,72
0,13
0.02
21
5,44
0,14
0.02
22
5,61
0,29
0.05
23
5,72
0,16
0.02
24
6,58
0,20
0.03
25
4,43
0,10
0.02
26
6,15
0,50
0.08
27
6,35
0,60
0.09
28
5,41
0,10
0.01
29
5,31
0,10
0.01
30
6,29
0,40
0.06


3.1.2  Tabel kerang totok pada mangrove tertutup
No
Lebar (cm)
Tebal (cm)
Tebal/Lebar (cm)
1
4,19
0,43
0.10
2
5,14
0,21
0.04
3
5,12
0,21
0.04
4
6,42
0,33
0.05
5
5,28
0,12
0.02
6
4,23
0,13
0.03
7
5,14
0,24
0.04
8
4,36
0,17
0.03
9
5,86
0,12
0.02
10
4,22
0,14
0.03
11
6,17
0,14
0.02
12
4,38
0,34
0.07
13
4,86
0,11
0.02
14
5,16
0,78
0.15
15
4,12
0,13
0.03
16
4,18
0,16
0.03
17
4,28
0,12
0.02
18
5,52
0,15
0.02
19
5,14
0,17
0.03
20
5,12
0,17
0.03
21
4,19
0,13
0.03
22
4,17
0,11
0.02
23
9,03
0,27
0.02
24
8,44
0,23
0.02
25
7,20
0,21
0.02
26
7,20
0,18
0.02
27
6,90
0,11
0.01
28
6,62
0,44
0.06
29
6,65
0,18
0.02
30
6,66
0,13
0.01
  
3.2         Pembahasan


Berdasarkan data perhitungan diperoleh mean lebar cangkang kerang totok yang terdapat pada wilayah tertutup adalah 5.5317 dan di wilayah terbuka adalah 5.2563. Hal ini menunjukkan bahwa kerang totok yang terdapat pada wilayah mangrove terbuka lebih kecil dari wilayah mangrove tertutup. Selanjutnya mean tebal/lebar pada kerang totok pada wilayah mangrove terbuka adalah 0.447 dan pada wilayah tertutup adalah 0.350 . Hasil dari Uji T test terhadap lebar kerang totok tempat terbuka dan tertutup diperoleh nilai t hitung sebesar -0.869 dan nilai t tabel sebesar 1,7. Hasil dari Uji T test kurang dari nilai T tabel hal ini  menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perbedaan lebar kerang totok di wilayah terbuka dengan wilayah tertutup. Hasil dari Uji T test antara tebal/lebar kerang totok tempat terbuka dan tempat tertutup diperoleh sebesar 0.925 dan nilai t tabel sebesar 1,7. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan perbedaan tebal/lebar pada kerang totok di wilayah terbuka dengan wilayah tertutup.
Kerang totok (Polymesoda erosa) yang berada pada wilayah mangrove terbuka memiliki cangkang yang lebih tebal dan lebih lebar dibandingkan dengan kerang totok (Polymesoda erosa) pada wilayah mangrove tertutup. Perbedaan tebal cangkang dan lebar karapas ini dapat diasumsikan sebagai adaptasi morfologi kerang totok dalam menghadapi adanya predasi. Menurut Wood dan Bain (1995), bahwa terdapat hubungan antara morfologi suatu organisme dengan habitatnya, hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya salah satu bagian morfologis.
Substrat mempunyai peranan penting bagi kehidupan gastropoda dan bivalvia. Nybakken et al (1988) menyatakan bahwa beberapa jenis kerang, seperti Donax sp. dan Mytilus edulis, mempunyai kemampuan hidup di daerah intertidal karena mempunyai kemampuan untuk mencegah kehilangan air dengan cara membenamkan diri. Pada P. erosa  korelasi ini terdapat pada ukuran lebar dan tebal cangkang dengan habitat hidupnya. P. erosa  yang hidup pada tempat terbuka memiliki ukuran lebar dan tebal cangkang yang lebih besar dibandingkan dengan P. coaxans yang hidup pada tempat tertutup, dari hal tersebut dapat diasumsikan semakin besar dan tebal ukuran cangkang maka kemungkinan untuk dimangsa predatornya rendah.
Ukuran partikel yang lebih halus mendorong lebih tingginya populasi bakteri. Dengan kelimpahan bakteri yang lebih tinggi maka proses dekomposisi dapat berlangsung lebih cepat sehingga menghasilkan bahan organik yang lebih besar (Budiman dan Suhardjono, 1992). Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Gunkel (1976) yang menyatakan bahwa bahan organik merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mengontrol kelimpahan metabolisme dan distribusi mikroorganisme di laut maupun di perairan pantai.




VI.           KESIMPULAN DAN SARAN

4.1         Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum menunjukkan perbedaan yang signifikan, dapat disimpulkan bahwa kerang totok (Pelemysoda erosa) yang hidup di tempat terbuka memiliki cangkang yang lebih tebal dan lebih besar dibandingkan dengan kerang totok yang hidup di tempat tertutup. Hal tersebut dapat diartikan sebagai salah satu upaya menghindarkan diri dari predasi.
4.2         Saran
Hendaknya dalam praktikum ini dilakukan pembekalan terlebih dahulu bagaimana cara mencari kerang totok yang berada di kawasan mangrove agar praktikum yang dilakukan berjalan dengan lancar dan dapat mengefesienkan waktu.





DAFTAR PUSTAKA

Bengen D.G. 2002. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Indonesia.
Budiman, A., dan Suhardjono. 1992. Penelitian Hutan Mangrove di Indonesia : Pendayagunaan dan Konservasi. 34-71. Dalam Hutomo, M., dan S. Soemodihardjo. Lokakarya Nasional Penyusunan Program Penelitian Biologi Kelautan dan Proses Dinamika Pesisir. Lembaga Penelitian Indonesia dan Universitas Diponegoro. Jakarta.
Dwiono, S.A.P. K. Dewi, Z. Muhammad, dan P. Rudhi.  2003. Pengenalan Kerang Mangrove, Geloina erosa dan Geloina expansa. Oseana. Volume XXVIII Nomor 2. P 31-38.
Gunkel W. 1976. Organic Substrate. Bacteria, Fungy and Blue Green Algae. John Wiley and Sons Inc. New York.
Hartati, R.I Widowato, dan Y. Ristiadi. 2005. Histologi Gonad Kerang Totok (Polymesoda erosa) dari Laguna Segara Anakan Cilacap. Ilmu Kelautan, Vol. 10 (3): 119-125
Muslih. 2006. Biologi Kerang Totok (Donax sp.). Jurusan Perikanan dan Kelautan FST Unsoed. http://www.musida.web.id/content/indonesia/biologi-donax..
Nybakken,J.W.1988.Biologi Laut . Pt Gramedia . Jakarta.
Wilbur, K.M. 1984. The Mollusca : Reproduction. Volume : 7. Academic Press, Inc. London. 450 p.
Wood, B.M., and M.B..Bain. 1995. Morphology and Microhabitat Use in Stream Fish. Can. J. Fish. Aquat. Sci. 52:1487-1498



LAMPIRAN
Uji T-tes Menggunakan SPSS
Uji T lebar kerang totok tempat terbuka vs tempat tertutup
Group Statistics

Tempat
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Lebar
Terbuka
30
5.2563
1.10990
.20264
Tertutup
30
5.5317
1.33333
.24343
Tebal per Lebar
Terbuka
30
.0447
.04960
.00906
Tertutup
30
.0350
.02862
.00522
Independent Samples Test


Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means




95% Confidence Interval of the Difference


F
Sig.
T
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
Lebar
Equal variances assumed
1.242
.270
-.869
58
.388
-.27533
.31673
-.90935
.35868
Equal variances not assumed


-.869
56.153
.388
-.27533
.31673
-.90979
.35913
Tebal per Lebar
Equal variances assumed
1.269
.265
.925
58
.359
.00967
.01045
-.01126
.03059
Equal variances not assumed


.925
46.381
.360
.00967
.01045
-.01137
.03071






Tidak ada komentar:

Posting Komentar